Ini bukan cerita tentang kehidupan orang, tp tentang kehidupan gua, seorang anak dari Jakarta, yang berharap banyak kepada mutu pendidikan dan kehidupan di kota Bandung.
Entah apa yang seharusnya gua cari di kota ini, mungkin ekspektasi gua terlalu besar terhadap kota ini. Mungkin gua berpikir bisa melihat salju disini, ahhaah, memang gila. Awalnya sih gua hanya berniat meninggalkan sebuah kota dgn keramaian dan segala hiruk pikuk yg entah akan seperti apa ujungnya jika gua tetap tinggal disana. Gua akan menambah kesesakan, menambah polusi, mericuhkan, mengurangi udara segar di kota bernama Jakarta, ahahah, itu semua hanya klise dan alibi semata. Gua hanya meninggalkan kesakit jiwaan gua disana, dan gua melakukannya dgn sangat berhasil, tapi dampaknya sekarang buat gua, oooh, cit man, gua meninggalkan seorang pacar disana. Pacar yg (katanya) selalu setia menunggu gua, dan mengatakan arti kehadiran gua disampingnya, tapi gua selalu gak bisa ada disana. Tapi bertenang jiwalah gua, karena dunia gua satu. Loh, tapi kenapa kita tidak bisa bersatu? Mungkin Tuhan sedang murka, atau memberikan kemudahan buat gua.
Bandung. Apa yg terlintas sedetik kemudian setelah lo mendengar kata itu? Gadis yg putih, gelis, dan baik hati. Kesejukan hawa kehidupan. Bersenang-senang. Berbelanja ria. Bercinta. Dan seabrek-abrek kata-kata yg menyenangkan otak.
Berhubung udah malem, dan besok gua harus UTS, jadi gua lanjutin nanti lagi yah, ketika otak gua merasakan kepenatan yg sangat mendalam, ke ini kagak itu kagan-an. Hahaha.
Sssstt, pacar gua menelfon.
Post a Comment