ruangan itu terdiam seketika. tersenyum seirama.
masuk kelas. semua mahasiswa ruangan itu terdiam. seperti tertidur di atas meja kecil yang berada di depan kursinya. ada yg masi asik dengan terburu-buru, menuliskan sesuatu di atas meja kecilnya, ada yang seketika bangun setelah seorang pengawas ruangan masuk. sedang diadakan ujian rupanya. mencari cara. menulis materi ujian di meja kecil mereka. good luck. dengan perasaan sedikit tegang. menyingkirkan soal dan lembar jawaban yg ada di atas meja kecilnya. tersenyum, menemukan materi yg ditanyakan.
asap yg mengepul
lelah dan entah. di bawah air hangat yang mengguyur dr atas kepala hingga menyentuh ke lantai. gua memejamkan mata sejenak. merasakan panasnya air. melepaskan kedinginan otak. yang sedang entah mengalir kemana alurnya. memikirkan berbagai macam persoalan. soal pacar, soal UTS, sampai soal sepatu.
berfikir, memikirkan apa yang harus dipikirkan dan apa yang harus di benarkan dan siapa yang disalahkan. asap yg mengepul keluar dari air panas dan panasnya tubuh gua, memburamkan kaca tepat di mana gua berdiri. gak ada hubungannya memang, tapi gua mencoba menghubungkan. mungkin saat ini, pikiran gua sedang buram,udah, cuma itu.
gua gak mau mengambil keputusan sepersekian detik itu. kembali memejamkan mata. hmm, rasanya air itu semakin panas. hahah. sekarang gua matiin airnya. mencoba memenuhkan bathup. sepertinya akan lama. gua duduk di closet, hoaaaah, jadi pengen ee. yaudah, ee dulu. mencoba merasakan aliran ee yg keluar. tiba tiba bathup sudah setengah penuh. gua cebok dulu, siram dulu. langsung nyemplung. panas. kenapa dari tadi cuma panas. karena gua gak nyalain air dingin. sebuah sebab akibat. karena gua selalu menjadi penyebab tanpa memikirkan akibat.
merendamkan diri. sekitar satu menit lamanya. pokoknya sekuatnya, sampai terasa gua membutuhkan oksigen. satu lagi gua ambil. dia bertahan sekuatnya, sampai dia terasa lelah,entah. tapi itu bukan dia. dia adalah seorang yg datang, menyelamatkan gua, dengan rasa sayang yg gak kenal oksigen. yang akan mati ketika asap itu kembali mengepul.
berfikir, memikirkan apa yang harus dipikirkan dan apa yang harus di benarkan dan siapa yang disalahkan. asap yg mengepul keluar dari air panas dan panasnya tubuh gua, memburamkan kaca tepat di mana gua berdiri. gak ada hubungannya memang, tapi gua mencoba menghubungkan. mungkin saat ini, pikiran gua sedang buram,udah, cuma itu.
gua gak mau mengambil keputusan sepersekian detik itu. kembali memejamkan mata. hmm, rasanya air itu semakin panas. hahah. sekarang gua matiin airnya. mencoba memenuhkan bathup. sepertinya akan lama. gua duduk di closet, hoaaaah, jadi pengen ee. yaudah, ee dulu. mencoba merasakan aliran ee yg keluar. tiba tiba bathup sudah setengah penuh. gua cebok dulu, siram dulu. langsung nyemplung. panas. kenapa dari tadi cuma panas. karena gua gak nyalain air dingin. sebuah sebab akibat. karena gua selalu menjadi penyebab tanpa memikirkan akibat.
merendamkan diri. sekitar satu menit lamanya. pokoknya sekuatnya, sampai terasa gua membutuhkan oksigen. satu lagi gua ambil. dia bertahan sekuatnya, sampai dia terasa lelah,entah. tapi itu bukan dia. dia adalah seorang yg datang, menyelamatkan gua, dengan rasa sayang yg gak kenal oksigen. yang akan mati ketika asap itu kembali mengepul.
siapa dia
you see her you can't touch her
you feel her you can't hold her
you want her you can't have her
you want to
she want let you
cerita seorang pendekar
you feel her you can't hold her
you want her you can't have her
you want to
she want let you
cerita seorang pendekar